Saat ini gue nggak tau harus nulis apa, harus menceritakan apalagi, setiap
gue mau mulai nulis selalu aja terbayang dalam otak itu “Gue nulis buat siapa?”
Nggak ada yang mau baca buku gue, nggak ada yang mau baca tulisan gue ini,
tulisan yang mungkin masih dibilang sih nggak beraturan. Setiap hari gue selalu
memproduksi cerita, sedih, bahagia, sampe miris. Setiap gue mengalami sesuatu,
gue selalu aja mengambil sisi positifnya sambil bilang, “Nggak apa-apa, setidaknya gue punya bahan buat ditulis” Kata-kata sederhana itulah yang selalu membuat gue kuat
disetiap kejadian yang gue alami selama ini. Setiap harinya gue selalu
ngerasain yang namanya direndahin, dipandang sebelah mata, dan diisukan bahwa
gue ini bukan apa-apa. Ya emang sih gue bukan apa-apa, tapi gue yakin suatu
saat nanti orang yang bilang gue ‘bukan apa-apa’ akan lebih tau apa-apa tentang gue. Kalo ditanya sakit hati, ya sakit, tapi rasa
sakit itu terkalahkan dengan tekat gue untuk terus mengejar apa yang gue mau
dan supaya gue bisa membuktikan ke orang-orang bahwa hal yang penting bisa jadi
nggak penting dan bahkan hal nggak penting sekalipun kadang bisa jadi hal yang
penting banget, buat gue.
Bagi sebagian orang, sendirian itu menakutkan dan membosankan. Awalnya sih
gue berpikiran sama, tapi setelah tau di mana passion gue, di dunia nulis,
disitulah gue suka kesendirian. Dengan berada di suatu keadaan sendiri itu bisa
membuat gue punya banyak waktu untuk merenung, intropeksi, dan untuk
menghayalkan sesuatu yang suatu saat nanti semua itu bukan hanya sebuah
khayalan. Motivasi terbesar gue nulis itu sebenenarnya adalah diri gue sendiri,
Deyacdp—Seorang anak baru gede yang dari kecil udah terbiasa dengan
kesendirian, tanpa di dampingi orang tua, jadi kalo sekarang gue masih seperti
dulu, sendirian, itu nggak ada masalah sama sekali dan nggak berpengaruh
apa-apa.
Gue sih emang
nggak bisa dalam pelajaran fisika, kimia, matematika apalagi agama, gue hanya
bisa nulis. Gue juga nggak ngerti kenapa gue masuk ke sekolah kejuruan
Multimedia, yang dimana dituntut untuk bisa berimajinasi tentang gambar,
imajinasi gue tentang mengambar itu buntu, tapi kalo untuk menulis imajinasi
gue sangatlah luas. Gue juga nggak tau apa yang ingin gue cari disekolah gue
sekarang, gue nggak becus-becus amat ngedesign, animasi cuma gitu-gitu doang,
web udah stuck in the moment aja kayaknya. Tapi gue tau suatu saat nanti,
mungkin 5 tahun yang akan datang gue bisa menjadi seseorang yang nggak terlalu
bingung-bingung amat, ya walaupun yang gue tau gue hanyalah menulis dan menulis.
Yaudahlah,
intinya ini adalah keresahan gue. Kali aja dengan gue terus menulis gue akan
tetap konsisten dalam menulis dan mengejar apa yang mau gue kejar. Kalo kata
guru gue, "Kalo
gak bisa ngejar cinta, kejar dulu aja cita-cita"