Seketika Berpikir…
By Deyacdp - 5:29 AM
Terkadang gue gak pernah bisa ngerti kenapa perasaan “Kecewa” tiba-tiba muncul dari dalam diri gue, gue gak pernah ngerti kenapa gue bisa kecewa padahal terkadang kekecewaan yang tiba-tiba muncul itu bisa dibilang hanyalah hal kecil, tetapi semakin gue ngerasa hal kecil itu adalah kekecewaan, lama-lama kekecewaan itu semakin besar semakin banyak dan semakin jauh dari perkiraan gue. Kecewa entah karena apa, tetapi semakin banyak kekecewaan yang gue rasakan itu seakan-akanmenimbulkan penyakit didalam hati gue yang sedikit demi sedikit dan hingga menjadi banyak penyakit itu mengerogoti perasaan gue dan yang pada akhirnya membuat gue mati tragis dengan semua kekecewaan yang gue sendiri gak pernah ngerti…
Gue gak pernah ngerti gimana harus menyikapi semua ini. Gue gak pernah ngerti kenapa gue selalu berpikiran, sesuatu yang udah terjadi ya terjadi aja dan sampai kapanpun gue gak akan pernah bisa untuk sekedar memperbaikinya ataupun merubah hal yang seharusnya gak pernah terjadi, gue pun gak bisa apa-apa lagi selain diam dan berharap. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah hanya hembusan angin lalu, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal seolah-olah terlihat sempurna? Banyak orang bilang bahwadi dunia ini tidak ada kesempurnaan, kalau memang benar yang namanya kesempurnaan itu tidak ada, dan kenapa kita terus dituntut untuk mengejar kesempurnaan? Apa berarti selama ini gue hanya mengejar sesuatu yang tidak ada? Definisi memaafkan buat gue adalah melupakan hal yang telah dilakukan seseorang kepada orang lain.“Orang yang pemaaf niscaya hidupnya dimudahkan”. Tapi pertanyaan gue adalah bagaimana cara melupakan sesuatu yang telah kita maafkan? Bahkan jika hal tersebut tidak semestinya terjadi? “Hidup adalah pilihan” Seperti misalnya mengerjakan soal Pilihan Ganda, ada A B C dan D.. Bagaimana kita tahu apa yang telah di pilih itu “benar&tepat”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan puas serta bahagia dengan Pilihan kita. Petualangan kita. Konsekuensi kita.
Relativisme dalam contoh yang paling sempurna. Filsafat. Yang katanya dapat membantu kita memecahkan banyak masalah dalam hidup, tapi yang ada justru pertanyaan satu tak lekang oleh mengikuti pertanyaan lainnya..
0 komentar