[Cerpen] Aku hanyalah seorang secret admirer
By Deyacdp - 4:29 AM
Aku sudah lama tidak pernah
menyimpan perasaan terhadap seseorang, maaf, maksudku, aku belum sempat untuk
menyimpan hatiku ini kepada orang yang tepat. Selama aku hidup di semesta ini,
tidak hanya sekendar menikmati dunia ini saja, tapi aku telah menemukan cinta
yang tak akan pernah bisa aku dapatkan selain bersama mereka. Sejak aku duduk
di bangku sekolah, baru kali ini aku menemukan mereka, yang aku sebut sebagai
“Teman” atau bahkan lebih dari teman, sahabat mungkin. Di antara mereka ada
salah satu lelaki yang sangat membuatku kesal, kadang juga ia membuatku bahagia
setelahnya, selalu begitu yang ia lakukan, hmm, maksudnya kami rasakan. Di
sekolah tiada hari tanpa perdebatan, karena hanya dengan perdebatan kami bisa saling
berinteraksi, saling mengutarakan pendapat (perasaan).....
Kita tidak satu kelas, tetapi
sahabatkulah yang kebetulan satu kelas dan duduk sebangku dengannya. Setiap
mereka sedang mengobrol di waktu istirahat, aku selalu menganggu, bukan
menganggu sih, aku hanya ingin ikut bercanda dengan mereka, lebih tepatnya dia.
“Ngapain sih lu pesek ke sini? Nggak punya temen
bukan?” Kata itulah yang selalu keluar pertama kali darinya setiap aku
menghampirinya ke dalam kelas.
“Punya, tuh *sambil menunjuk sahabatku*”. Jawabku
dengan matang.
“Yakin lu punya temen kayak dia?” Tanyanya kepada
sahabatku dengan tampang yang super menyebalkan.
“Aaaaah. Bukan cuma dia kok temen gue, tapi kita
semua adalah persahabatan bagai kepompong kan... *lanjutnya sambil menyanyikan
lagu Sindentosca – Kepompong*
“Udah deh sana lu balik ke kelas, ngapain ada di
sini” Ketusnya terhadapku
“Yaudah sih biarin aja, masalah buat mantan lu?”
Jawabku sambil menyindir tentang mantannya yang kebetulan paling cantik di
sekolah kami.
“Apa sih lu, basi tau gak. Masih nggak ngerti juga
kalau gue udah nggak suka lagi sama dia?” Ia mulai kesal jika sudah membahas
mantannya tersebut.
“Bodooooo!” Ketusku di depan mukanya.
“Dasar lu, udah jomblo nggak jelas pula hidupnya”
Ucapnya kepadaku sambil mengangkat sebelah alisnya.
“Heh kalo ngomong biasa aja dong! Gue bakal
buktiin ya, kalau gue udah gede, gue pasti sukses dan bahagia! Catet” Kataku
sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya.
“Amin-in dulu aja kali ya...” Katanya.
“Iya, kan untuk masa depan kita......” Lanjutku
sambil tertawa geli.
Saatku bilang begitu,
seketika ia diam sambil menahan tawa, akhirnya pun ia tertawa juga...
“Dasar lu peseeeeeeek!” Ia pun mengalihkan
pembicaraan.
****
Kita selalu begitu, dan kadang
juga sangking kesalnya ia kepadaku, ia sempat berbuat kasar, bukan kasar dalam
memukul, tapi perkataannya yang diringi dengan menekan hidungku sampai merah...
“Dasar lu peseeek, gua dong mancung. Wlee” Ucapnya
sambil menekan hidungku sampai merah.
“Sekasar-kasarnya gue sama lo, nggak pernah gue
sekasar lo ya. Najis kasar!” Kataku yang marah beneran.
Aku pun meninggalkannya ke
arah depan pintu kelas dan beberapa detik kemudian, ia menghampiriku lalu
mencubit-cubit kecil pipiku sambil berkata...
“Maafin akuuuu maafin akuuuu” . Ucapnya dengan
muka sedih-sok imutnya.
Aku hanya bisa tersipu
malu atas permintaan maafnya kepadaku, mungkin terdengar sederhana, tapi aku
tetapkan hari itu sebagai hari terindah dalam hidupku....
****
Aku tak pernah tau seperti apa itu cinta, tapi saat bersamanya,
aku bahagia.
Entah sejak kapan perasaan tidak
mau jauh dan tidak mau kehilanggannya ini tumbuh, setiap berada di dekatnya
walaupun terlihat seperti kucing dan anjing, jujur aku sangat menikmati setiap
moment itu terjadi. Aku pun juga tidak tau apakah dia merasakan hal yang sama
sepertiku sekarang ini, sekarang aku hanya bisa terus seperti ini, aku tidak
mengerti dengan diriku, aku ini hanya sekedar penasaran saja atau aku memang
telah menemukan orang yang pantas untuk aku berikan semua rasa kasih sayangku
kepadanya, aku tidak mengerti.
****
Selain selalu mengejek dan saling
memuji diri sendiri, bahan yang paling harga mati bagiku adalah ketika aku
harus membahas tentang mantannya, agar aku tetap bisa terus berinteraksi
dengannya...
“Dasar lu jomblo yang nggak bisa move on dari
mantannya, makanya nggak usah sok ganteng!” Kataku memulai membahas mantannya
tersebut.
“Alay tau nggak lu. Basi banget ngebahas mantan,
elu boleh tanya sama dia apa gua masih ngarep-ngarep sama dia, atau dia yang
masih ngarep-ngarep sama gua? Silahkan tanya!” Emosinya pun memuncak...
“Kalo gitu, coba jawab pertanyaan gue sambil liat
mata gue”
“AYO!”
“Masih sayang kan sama dia?” Tanyaku cepat.
“Gak”
“Sayang kan sama dia?”
“Gak”
“Yakin nggak sayang sama dia?”
“Yakin”
“Jujur, masih sayang kan sama dia?”
“GAAAAAK!!!”
Berkali-kali aku tanya
seperti itu, hingga akhirnya aku bertanya yang beda padanya...
“Sayang kan sama gue???????”
Di situ ia langsung diam
tanpa bisu, antara menahan amarahnya dan ingin tertawa geli di depanku.
Dan ia pun hanya menjawab,
“Elu sayang kan sama gue?”
“Tuh kan bener, yang ngarep siapa sekarang....”
Kataku kepada orang yang saat itu memperhatikan pembicaraan kami.
Setelah pembicaraan itu,
kami berdua saling pergi meninggalkan.
****
Seperti apa yang aku ingat semua
tentangmu, di saat itu juga aku merasa bahagia. Apa itu tidak cukup untuk
membuktikan kepada diriku sendiri bahwa aku memang merasa nyaman di dekatmu,
atau aku jujur bahwa aku sudah mulai menyanyangimu lebih dari seorang teman yang
seperti musuh.
Walaupun kami sering berdebat,
tapi itulah yang membuat kami saling mengenal lebih dekat. Kami tidak melulu
berdebat, kami pun berkumpul bersama dengan yang lain bercerita-cerita, tertawa
bersama, dan mengukir mimpi bersama-sama. Semakin hari kami semakin dekat, aku
tidak tau, apa yang selanjutnya terjadi, apa yang selajutnya aku dan kamu
lakukan agar menjadi “Kita”. Aku sedang berusaha mengumpulkan banyak kenangan
bersamamu, walaupun kadang aku masih berlindung kepada rasa gengsiku yang
tinggi ini.
Aku hanya bisa mengingat semua
kenangan di setiap kita lalui sama-sama, agar suatu saat nanti aku dan kamu kalaupun
pada akhirnya tidak bisa menjadi “Kita” setidaknya aku masih menyimpan
semuanya, iya, semuanya.
Aku tidak mau terlalu jauh untuk
terus berharap kepada perasaanku sendiri ini, tapi aku hanya ingin merasakan
yang namanya disayangi dan menyayangi, aku hanya ingin jatuh cinta
pelan-pelan karena aku hanyalah seorang secret admirer...
Tadinya, yang tau perasaan ini
hanyalah aku dan Tuhan, tapi aku pun sudah tidak tahan lagi menyimpannya
seorang diri, aku berbagi cerita kepada teman dekatku yang sangatlah dekat
dengan dia orang yang aku sayang. Aku kira temanku akan kaget mendengar semua
ceritaku, ternyata ia tidak kaget sama sekali, karena ia bilang bahwa dirinya
sudah bisa membacanya dari bahasa tubuhku saat berinteraksi dengannya. Temanku
tidak kaget, ia hanya sedih sekali mendengar ceritaku, ia bilang “Gue kira, kita bakalan terus jadi temen tanpa ada yang
menyimpan perasaan lebih satu sama lain, tapi ternyata perkiraan gue meleset. Semangat
ya, kalian berdua cocok kok, sekarang biarkan semesta yang menentukan seperti
apa nanti akhir dari cerita ini, sekarang lo cukup untuk berjuang buat dia”.
****
Di setiap waktuku, hanya ada dia.
Seseorang yang telah membuatku mengerti bahwa setiap detik dalam hidupku
sangatlah berarti, terutama sesaat bersamanya...
Entah, aku yang salah, waktu yang
salah, perasaan ini, atau pertemuanku dengannya yang salah? Aku tidak tau, tapi
aku selalu berdoa agar kita berdua mendapatkan kebahagian yang di inginkan....
Pertanyaan terbesarku saaat ini
adalah: Apakah ia juga merasakaan perasaan yang sama
sepertiku?
Lanjut atau tidaknya
perjuangan ini, hanya waktu yang terlepas dari gengsi lah yang bisa menjawab
semua perjuangan ini....
Nb: Ini hanya cerita karangan bercandaan kok, jangan di seriusin nanti sakit...
36 komentar
Lu gak tau apa arti cinta. Tapi lu ngerasa bahagia kalo sama dia. Itu mah namanya lu cinta sama dia ...
ReplyDeleteCiye sekarang saling canda-candaan, ntar kedepan cinta-cintaan. Awal sih emang gitu. Asik yah.
Tapi hati" jg kalo pcaran sama temen deket. Biasanya abis pacaran bukan temen deket lagi loh, malah kayak gak kenal ~ :D
Please, ini tuh cerita gue bikin dari pengalaman temen gue, bukan gue... damn--"
DeleteCerita karangan yang nyata ya, hihi..
ReplyDeleteterus berjuang ya jangan sampai menyesal :D
Hahaha iyap semangat^^
Deleteahahahah nyata juga nggap masalah :D
ReplyDeletereal banget sepertinya.. hihi
suara hati ?
jadi secret admirer itu emang sakit, dan rata-rata dalam setiap pertemanan ada yang melebihi rasa care dari sebuah pertemanan..
kadang nggak bisa disalahin juga, kalau hatinya nyaman ya mau gimana kan :3
Ini suara hati temen gue, bukan gue. aduuuh kamu salah paham beb...
DeleteTulisannya bagus, EYDnya dikit lagi dibenerin ya :)
ReplyDeleteSemangat!
Iyap, terima kasih kritiknya^^
Deletecinta kalau lama2 di pendem ntar jadi penyakit, penyakit hati lebih tepatnya :)
ReplyDeleteIya bro siap:D
Deletekalau tidak diungkapkan, kita gak akan tau bagaimana perasaan dia. tapi kadang buat mengungkapkan terasa sangat sulit. kadang gengsi, tapi yang lebih sulitnya lagi, terkadang merasa takut jika nyatanya perasaannya tidak sama. pada akhirnya semua terserah pada waktu. waktu yang akan menjawab semuanya. tidak ada yang salah dengan cinta, Deya. nyata atau nggak cerpennya, tetap harus semangat. :)
ReplyDeleteIya kakak sayang terima kasih sarannya. Tapi ini cerita aku buat diambil dari kisah temanku bukan aku hehehe
DeleteAh ini bacanya kayak curhatan. Jangan-jangan curhat ya Dey? Suka sama temen yang waktu ke pangrango itu ya? *sotoy banget*
ReplyDeleteIde ceritanya udah menarik kok, tinggal dikemasnya aja lebih enakan. Biar bacanya emang beneran cerpen, bukan kayak curhat gitu. Kayak EYD dan dialognya diseimbangin lagi. Kebanyakan narasi kalo menurutku. Semangat ya! :D
Iya ini curhatan dari temenku, kan ini cerita dari kisah nyata temanku kak hehe. Siap nanti ditulis lebih baik lagi kak. Makasih^^
DeleteCerpen panjang. Boleh sebagai ajang latihan agar lancar menulis, bermula dari curhat lama-lama akan terbiasa dan menemu bentuk yang baik. Tapi usahakan agar kalimatnya efektif. Kata ganti aku yang terlalu banyak dalam setiap kalimat bisa diubah dengan cara lain agar enak baca.
ReplyDeleteIni sudah bagus sebagai permulaan cerita. Maaf kalau masukannya kurang ngenakin. 'Kan dalam karya selain isi yang dibahas, cara ungkapnya juga agar ada peningkatan ke arah lebih baik. Di awal kepenulisan aku juga sama gaya menulisnya. :)
Ehm, jadi secret admirer itu ada enak dan tidak enaknya. Tidak enaknya adalah takut perubahan. Benar, gak? Ambil yang enaknya saja deh agar tak puyeng, hehe.
Iya mak ini lagi latihan aku hehehe makanya belum bakat2 amat bikin cerpen selayaknya, lagian ini bukan cerita nyataku, ini aku ambil dari kisah temanku mak. Terima kasih masukannya, aku seneng banget. Love you mak:*
Deleteberawal dari saling ejek jadi benran suka. gila yah, kayak beneran ini ceritanya.. gue sampe melongo bacanya. laper sih :))
ReplyDeleteiya ini kayak curhatan -_-
overall bagus kok
Ini bukan cerita gue, ini cerita dari kisahnya temen gue hehe. Overall, makasih hahaha^^
DeleteSetuju sama komentarnya mba Rohyati Sofjan di atas. Di paragraf awal, kalimatnya banyak dipenuhi kata aku. Pernah baca juga di bukunya A. S. Laksana, katanya dialog digunakan utk menyampaikan info-info penting. Gue liat, ada beberapa dialog yg sebenarnya bisa dipersingkat.
ReplyDeleteHehe.. Maaf, cuma share aja kok. Bukan bermaksud menggurui atau sok-sok-an komen kayak juri idol XD
Aduh terima kasih banyak atas kritikannya, sangat membantu. Terima kasih sudah mau membaca ya^^
DeleteIni pasti ada dikit dikit curhatnya nih :p
ReplyDeleteIni bukan aku, tapi ini cerita nyatanya temen aku yg dibuat jadi cerita sama aku hehe
Deletejudulnya cerpen tapi yang baca ini berasa baca curhatan asli yg nulis.
ReplyDeleteklise sih, awalnya suka ejek-ejekan, suka debat, ujungnya suka perhatian suka merhatiin detailnya si dia, awalnya buat bahan ejekan ehh makin kesini makin suka. INI FTV hahahahahah
tapi kerennn
Iya ya emang ftv hahahahha. Bukan maksud gue untuk curhat, tapi emang kisah temen gue ya beginilah~
DeleteKeren nih tulisannya :D. Lanjut nulis deh...Wah ini kok gaya penulisannya kayaknya pengalaman pribadi ya :D
ReplyDeleteWah, terima kasih^^
DeleteHmm, gue sih yakin kalau cerita dalam tulisan ini karangan doang... *sok tau*
ReplyDeleteTapi gue cuma kasih saran yah, seandainya cerita ini adalah true story dalam kehidupanmu.. "baiknya kamu menimbang kembali gengsimu yang telah kamu akui sangat tinggi itu dan ga ada salahnya kamu yang ngungkapin perasaanmu ke dia... zaman sudah berubah, gak selamanya lelaki yang harus ngungkapin perasaanya kepada perempuan" *lagi gue sok menggurui*
Good luck
Aduh om, ini bukan aku tapi ini cerita temenku yang aku jadikan tuliskan nanti sarannya akan aku kasih tau temenku kok. Terima kasih mau membaca, salam kenal:D
Deletesemoga di lain waktu tidak menjadi pemuja rahasia lagi, jujurlah pada hatimu :p
ReplyDeleteAmin deh amiiiin hehehe
Deletecieee cnta ala ala sekolah emang pertama ledek ledekan dulu, bercanda dulu terusternyata sukaaakkk, jadi inget masa laluuu, persiss bingit..cuman kalo aku dulu teryata cuman sebilah tepuk gitu... *kejerdipancuran ahh, masamasa kayak gitu emang masa masa paling indaaaaah :D
ReplyDeleteAduh kok kakak jadi ikutan curhat sih? hahhaha iya emang indah banget kak:D
Deletegue gak menciye-ciyekan karena gue tau ini cerpen semata.. ngg.. beneran gak ada unsur curhat kan ya tapinya? ehm ehm...
ReplyDeletegue pernah loh awalnya ngejekin mulu, dan akhirnya malah jadian, sampai setahun setengah lebih dan akhirnya gue susah banget move on dari dia... oke oke, ini gue curhat. tapi bagaimanapun cerpen ini sukses melempar gue ke masa lalu dan inget mantan gue yang dulu... ah sial -_-
Kok awalnya gak enak banget bang hahahaha--" Lah, kok malah elu yang curhat bang haha gpp kok gpp sini cerita sama adik hehehe. Wah iya? YESSSSS AKU BERHASIL *Gaya dora*
Deletemencium gelagat curhat :D
ReplyDeletesecret admirer? ah gue baru aja ngalamin ini. dan gue juga cerita ke sahabat yang selalu barengan sama gue juga dia, eh ternyata sahabat gue juga suka sama dia. jadi ruwet lah ceritanya *duh curhat*
iya pelan-pelan aja jatuh cintanya, nanti kalo cepet-cepet, bosennya juga cepet :')
Waaaah i feel bad for you kak:( iyaa nanti disampein ke temen akunya ya hahaha
Delete